Sumselbuletin com#empat Lawang#- Butuh perbaikan dan perhatian pemerintah, pasalnya dari awal pembangunan hingga saat ini jembatan Pasar Pulo Mas hanya sekali terkena cat.
Bagaimana tidak kondisinya catnya semakin hari semakin memburuk, sehingga memberikan pemandangan yang tidak enak dilihat mata.
Ditambah lagi. lokasi jembatan itu berada di tengah-tengah kota Kabupaten Empat Lawang yakni di Pasar Tebing Tinggi tepat di Depan Kantor Polsek Tebing Tinggi.
Yang seharusnya dijaga dan dilestarikan, diperbaharui kembali warna cat nya. Sehingga bisa menarik perhatian masyarakat lainnya untuk menjaga keutuhan jembatan tersebut.
Sebelumnya, jembatan pasar pulo mas itu menjadi kebanggan masyarakat Tebing Tinggi yang mana dahulunya jembatan itu menjadi tempat kalangan anak muda maupun orang dewasa untuk berfoto selfi, lantaran selain lokasinya pas jembatan itu memiliki penampilan yang menarik untuk berfoto selfi.
” Dulunya jembatan ini tempat orang berfoto selfi, setiap sore pasti ramai dikunjungi, tapi sekarang sudah jarang orang berfoto di jembatan itu,” kata hairul remaja Tebing Tinggi.
Senada yang diungkapkan Hairul, Randi remaja Tebing Tinggi lainnya mengungkapkan dulu nya jembatan ini masuk salah satu icon Empat Lawang, selain tugu emas, patung buah duren dan jembatan kuning.
” Kalau tidak salah si jembatan ini juga icon Empat Lawang, tapi kenapa tidak dirawat sama halnya dengan jembatan kuning sudah tidak ada warna atau cat nya lagi,” ungkapnya
Kendati demikian, selaku remaja Tebing Tinggi Empat Lawang berharap kepada pemerintah untuk memperhatikan kembali objek-objek yang menjadi tempat berkumpulnya (Destinasi wisata) para remaja untuk berlibur di hari minggu.
” Ya kami selaku remaja Tebing Tinggi , maunya tempat rekreasi itu di Bagusi bukan nya di biarkan terbengkalai, dari pada remaja kita jalan-jalan keluar daerah meramaikan dan mempromosikan wisata daerah lain mendingan diperbaiki saja objek-objek tempat tongkrongan remaja di Empat Lawang, nantinya bisa berpromosi sendirinya dan memikat remaja daerah lain untuk berkunjung,” imbuhnya
Lain halnya tanggapan ormas KINProjamin selaku pemerhati lingkungan..
Jelas kalau jembatannya ini menjadi korban politik seperti jembatan kuning,tugu empat Lawang dan tugu duren dikarenakan pembangunan nya dimasa kepemimpinan h.budi Antoni dan sepertinya masa kepemimpinan sekarang sangat anti dengan hasil karya pemimpin sebelum nya
Menurut kami baik nya jangan lah icon kebanggaan dijadikan korban politik halnya karena beda kepemimpinan apa salah nya kalau icon ini kita pelihara dan lestarikan bukan dibiarkan terbengkalai hanya karena beda kepemimpinannya..ucap nya
Sementara Camat Tebing Tinggi selaku penguasa wilayah Kecamatan Tebing Tinggi Noperman Subhi menanggapi hal tersebut mengungkapkan bahwa, selain dengan alasan kondisi jembatan yang tidak seperti dulu, mulai dari keindahan sampai daya tahan jembatan, pudarnya jembatan sebagai tempat nongkrong remaja, redupnya kharisma jembatan dikarenakan banyak tempat anak muda untuk kongkow, mulai dari berdirinya cafe atau tempat makan-makan maupun karaoke,,(uj)