Sumselbuletin com#empat lawang..komite sekolah Menengah atas negri(SMA.N 1)tebing tinggi kabupaten empat Lawang diduga melakukan pungli terhadap wali murid dengan berkedok sumbangan sukarela tetapi diberi beberapa pilihan dalam nominal sumbangan sukarela ini..
Bahkan banyak dari wali murid yang keberatan denggan sumbangan ini.
Bahkan ada beberapa wali murid menemui kami menjelaskan keterangan dari salah satu wali kelas dua belas(12) menceritakan kalau mereka hanya menjalankan perintah dari komite jadi kami pangil wali murid untuk dirapatkan
Masih kata wali murid yang minta namanya jangan ditulis..kalau ditentukan seperti ini namanya pemerasan bukan suka rela..lalu dijawab sama wali kelas ibu jangan lihat di no 1 atau no 4.ibu lihat saja yang no 5 dan 6 kata wali kelas menjelaskan dan ibu bisa bayar cicil(kredit)selama empat kali bayar(4kali)ucap wali kelas tersebut
Untuk diketahui kalau yang dimaksud no 1sampay no 6 itu adalah variasi nominal sumbangan sukarela mulai dari satu juta (1jt) sampai empat ratus ribu rupiah(400.000)dan untuk no 5 adalah variasi dua ratus ribu(200.000) sedangkan no 6 tidak mampu tapi nominal paling kecil Lima puluh ribu rupiah(50.000)
Saat tim media kompirmasi denggan Kepala sekolah SMA negeri 1 tebing tinggi kabupaten empat Lawang.ajrianto tadi siang pukul 15wib di ruang kerja nya, menjelaskan
Kalau memang dia yang meminta kepada komite untuk bantuan dana dikarenakan dana bantuan dari pemerintah tidak mencukupi untuk kegiatan disekolah nya..
Saat tim bertanya buat apa uang itu dan sudah berapa yang terkumpul…
Dijelaskan oleh Kepala sekolah SMA negeri 1 tebing tinggi kab empat Lawang.. ajrianto,kalau uang itu untuk merehab musolla,rehab ruang kelas, bangun jalan,dan beli mobil dinas…
Untuk rehab ruang kelas dikarenakan murid selalu mengeluh kalau hujan atap nya bocor, sedangkan untuk mobil dinas itu kalau ada kegiatan yang tidak tekaper oleh sekolah..itulah saya minta dengan komite untuk.memecahkan masalah ini ucap Kepala sekolah kepada tim media tadi siang diruang kerjanya…
kalau cuma alasan ini kepala sekolah yang mengatasnamakan komite memungut iuran kepada murid,bukan nya sekolah SMA negeri 1 ini mendapat kan dana Bos dan setau kami SMA negeri 1 ini sekolah pengerak,kalau untuk merehab ruang kelas saja memberatkan siswa lalu di kemanakan uang pemeliharaan sekolah yang bersumber dari dana Bos yang murid nya sebanyak 728 siswa belum lagi dana sekolah pengerak setiap tahun apakah masih kurang….
Lalu kenapa untuk membeli mobil dinas harus memberatkan siswa bukannya pihak sekolah bisa mengajukan proposal ke Dinas propinsi atau kementrian kalu memang itu sanggat dibutuhkan,bukan memberatkan siswa,,,,(uj)