DIDUGA NORMALISASI JADI AJANG KORUPSI BAGI TIKUS KANTOR.

Sumselbuletin com #empat Lawang setelah proyek gapura yang terasa kontroversial di awal tahun 2022 yang menelan anggaran mencapai 2.3 miliar pemerintah kabupaten Empat Lawang terus menggalangkan proyek normalisasi yang tiada habis.

Pada tahun ini saja terdapat 21 proyek normalisasi baik bersifat pengadaan ataupun normalisasi langsung dan menelan biaya mencapai 84.75 miliar angka yang sangat fantastis dan bisa di persepsikan menghamburkan uang rakyat.

Perlu dicatat kembali itu hanya untuk tahun 2022 belum tahun sebelumnya pada tahun 2019 terdapat proyek normalisasi sebanyak 9 proyek senilai 53.1 miliar lanjut pada 2020 terdapat 10 proyek dan dengan nilai yang tak kalah fantastis yaitu 51 miliar dan pada tahun lalu juga terdapat normalisasi sebanyak 9 proyek dan menelan biaya 50.6 miliar.

Dalam hal ini ormas Kinprojamin DPC empat Lawang angkat bicara kami merasa miris dengan kebijakan pemerintah kabupaten Empat Lawang yang mempunyai visi madani tapi dalam prakteknya tidak mencerminkan visi yang di gagas. Kebijakan ini terkesan tidak memihak kepada rakyat dan terlalu di paksakan.

Lebih miris lagi proyek selama empat tahun berturut-turut ini dilakukan di tengah angka kemiskinan masyarakat empat lawang yang semakin meningkat padahal uang seniliai lebih dari 230 Miliar yang dihabiskan itu bisa dimanfaatkan untuk hal lain yang lebih berdampak besar pada masyarakat seperti : pembangunan jalan antar desa yang rusak atau membangun akses jalan ke perkebunan masyarakat bisa juga untuk membangun irigasi baru untuk membuat cetak sawah baru.

Saya merasa proyek sebesar ini dan dilaksanakan selama 4 tahun tanpa putus belum terlalu punya urgensi yang besar melainkan patut dicurigai punya aroma-aroma untuk memperkaya diri pihak-pihak tertentu melalui proyek normalisasi ini. Terakhir saya sampaikan pemkab Empat Lawang anda salah salah dalam penerapan kebijakan yang hanya mementikan indipidu Tampa memikirkan rakyat..(Ujang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *